Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua) Sub kelas : Asteridae. Ordo : Lamiales. Famili : Verbenaceae. Genus : Gmelina. Spesies : Gmelina arborea Roxb. Pohon jati putih berukuran sedang sampai dengan ketinggian 30 - 40 meter, berbetang silindris dengan diameter rata-rata 60cm. Kadang-kadang dapat dijumpai pohon jati putih yang berdiameter 140
Contents1Pohon Jati Merupakan Vegetasi Khas Dari2 Deskripsi Pohon Jati3 Ciri-Ciri Pohon Jati4 Pohon Jati Bisa Tumbuh Optimal Di Tanah5 Bahasa Inggris Pohon Jati6 Klasifikasi Pohon Jati6.1 Nama Latin Pohon Jati7 Sifat Kayu Jati8 Fungsi Pohon Jati8.1 Fungsi ekonomis lain dari hutan Jati Jawa8.2 Fungsi non ekonomis hutan jati Jawa9 Manfaat Pohon Jati9.1 Untuk pembuatan []
Ciriciri kayu. Ciri ciri kayu lemo. 290-560 kgcu pada MC 15. Berikut ini ciri-ciri dan keterangan mengenai kayu A. Kayu mahoni ini menjadi salah satu kayu untuk produk furniture terbaik. Ciri-ciri Kayu Kamper Di Indonesia kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau.
KarakteristikKayu Jati biasanya memiliki ciri dengan warna kuning ke coklatan semakin coklat warna jati maka semakin bagus kualitas kayu jati tersebut, kayu jati mempunyai semacam minyak dan endapan di sel - sel kayunya sehingga kayu jati lebih awet digunakan. Banyak manfaat yang bisa di ambil dari kayu yaitu sejak jaman dahulu jati merupakan salah satu bahan baju untuk pembuatan kapal laut
Tidaksekuat kayu jati dan mahoni, namun lebih kuat jika dibandingkan kayu jati belanda (pinus). Kayu Mindi. Kayu mindi juga sebagai kayu alternatif sebagai bahan baku pembuatan produk mebel jepara. Kayu ini mempunyai karakter cukup keras, namun tidak sekuat kayu jati ataupun mahoni. Karena inilah, kayu mindi rentan pecah.
Kayujati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti
Warnayang dimiliki cerah juga membuatnya sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan property. Selain itu, kayu jati memiliki tekstur yang tidak terlalu keras. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam perabotan rumah tangga. Kayu ini memiliki ciri khas, yaitu terletak pada bentuknya yang lurus tanpa benkokan di setiap sudut maupun
Ctt25Fs. Kerajinan bahan keras adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, solid, kuat, padat, dan tidak mudah untuk diubah bentuknya Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 46. Produk kerajinan dari bahan keras dapat dibuat dari bahan alam dan bahan buatan. Keragaman jenis bahan kerajinan bahan keras dapat kita lihat dari berbagai produk-produk yang tersebar di berbagai daerah perkotaan dan pelosok desa. Contohnya, kerajinan dari bahan keras kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca, dan sebagainya. Pasar lokal maupun impor telah mendominasi penggunaan bahan keras tersebut sebagai bahan kerajinan. Kehadiran kerajinan bahan keras daya pikat dan keunggulan, terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik. Misalnya, bagaimana wilayah Jepara, Indonesia yang banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu yang telah memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa indah dengan segala kerumitan detailnya. Indonesia memang kaya akan budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-cari oleh bangsa asing. Sehingga, kerajinan bahan keras dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya Nusantara. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah ini memiliki corak dan bentuk yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas ini. Sehingga, kita dapat melestarikan budaya serta turut memajukan perekonomian bangsa melalui berkerajinan dengan bahan keras. Berikut adalah berbagai pemaparan, pembahasan, contoh, cara, alat, bahan, serta proses dalam membuat kerajinan bahan keras, dimulai dari prinsip pembuatannya terlebih dahulu. Prinsip Kerajinan Bahan Keras Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bahan keras merupakan cermin dari kepiawaian perajin dalam penciptaan karyanya. Salah satu pengetahuan umum dan mendasar yang harus diketahui untuk menciptakan kerajinan bahan keras adalah prinsip kerajinan bahan keras. Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras adalah sebagai berikut. 1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras Seperti kerajinan bahan lunak, keunikan bahan kerajinan masih menjadi salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat kerajinan bahan keras. Bahan yang dapat digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, dan bahkan bahan limbah seperti bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat pelestarian alam. 2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras Banyaknya macam bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan atau ide manusia yang dapat berawal dari suatu pemikiran dan kehendak melalui tindak cipta karsa. Selanjutnya, cipta karsa tersebut menghasilkan seperangkat karya secara fisik namun mengandung muatan pesan tertentu pula. Oleh sebab itu pesan yang dapat kita ciptakan atau picu dirasakan penikmatnya dapat dipilah menjadi Produk dengan nilai fungsional; Produk dengan nilai informatif; Produk dengan nilai simbolik; dan Produk dengan nilai prestise wibawa. Memperhatikan dan mempertimbangkan seperti apa muatan yang dibawa oleh produk akan menentukan kualitasnya pula. Jika kita ingin membuat produk yang memiliki fungsional, maka salah kaprah jika kita malah sibuk dengan nilai simboliknya, begitu pun sebaliknya. Namun, tentunya pernyataan kesalahan di atas hanyalah patokan kasar semata. Bisa jadi suatu produk dapat diciptakan melalui perpaduan beberapa nilai. Perlu menjadi catatan bahwa biasanya produk kerajinan yang berhasil biasanya hanya memiliki jenis nilai minim namun benar-benar mengena sederhana namun apa yang ingin disampaikan jelas. 3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan. Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut. Faktor Teknis yang meliputi metode produksi yang handal, penerapan daya mesin atau manual, dan, tingkat kemahiran sumber daya manusianya. Faktor Ekonomis, yakni pemasaran yang tahan persaingan, sistem pemasokan atau distribusi, kebijakan penciptaan hak cipta, nilai jual dan keberadaan suku cadang sumber daya bahan dan alat, serta selera masyarakat terhadap produk tersebut. Faktor Ergonomis kenyamanan, keamanan, kesesuaian, dan kepraktisan. Faktor Sains dan Teknologi terdapat unsur kebaruan atau temuan baru inovasi atau modifi kasi, selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi. Faktor Estetika menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat, terjadi keserasian, penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan, kesan atau gugahan yang ditampilkan. Faktor Kondisi Lingkungan nilai budaya, kondisi lingkungan atau wilayah setempat. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras Terdapat dua jenis utama dari bahan untuk kerajinan bahan keras, yaitu bahan keras alami dan bahan keras buatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bahan keras untuk kerajinan. Bahan Keras Alam Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan di alam, misalnya di bentang alam Indonesia Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 12. Misalnya kayu, bambu, batu, rotan dan sebagainya. Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang membutuhkan penggunaan dalam waktu jangka panjang. Karena kerajinan yang terbuat dari benda keras memiliki kecenderungan kuat dan tahan lama bahkan bertahun-tahun lamanya. Selain itu, bahan keras alam memiliki daya tarik tersendiri karena keaslian dan keistimewaan bahan asli yang natural dari alam. Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan yang akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini. 1. Kayu Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami. Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus, mahoni, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dsb. Masing-masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun, selain keras kayu juga secara umum memiliki serat atau urat kayu, dan lingkaran tahun yang indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir. Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati. Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati. 2. Bambu Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki rongga kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga bahan ini dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu jug memiliki ruas batang. yang unik. Terkadang dalam pembuatan kerajinan, bentuk alami bambu sangat ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh. 3. Rotan Memiliki batang yang kuat, bahkan lebih kuat dari bambu, terutama pada bagian serat batangnya. Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai ukuran ½ cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan. Rotan memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Rotan dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan. Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah. Bahan Keras Buatan Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 13. Bahan-bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca, dan sebagainya. Berbagai bahan keras buatan dan karakteristiknya akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini. 1. Kaca Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi antara 1 mm hingga 2 cm, tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan mengkilap. Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas yang membuat wujudnya menjadi lunak. 2. Logam Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan. Bentuknya bervariasi, ada yang tebal dan berat, ada pula yang pipih dan tipis serta ringan. Logam mudah terkorosi berkarat oleh udara, sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Artinya, perawatan pada produk kerajinan logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih agar tidak cepat pudar. Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Selain memiliki banyak pilihan bahan, teknik yang digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras juga sangat bervariasi. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras di antaranya adalah teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya. Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan. Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung pada produk apa yang akan dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah pembuatan kerajinan bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari kerajinan bahan keras alam. Kerajinan Bahan Keras Alam Beberapa proses produksi kerajinan bahan keras alam akan diuraikan secara singkat pada penjelasan di bawah ini, meliputi kerajinan kayu, bambu, dan rotan. Proses Produksi Kerajinan Kayu Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu hitam, kayu nangka, kayu kelapa, dsb. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya. Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keras dari Kayu Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah kayu. Jenis kayu dapat dipilih dan disesuaikan dengan rancangan. Sehingga pada umumnya, bahan dari pembuatan kerajinan keras dari kayu meliputi aneka kayu, lem kayu, dan cat kayu. Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu Peralatan kerajinan bahan kayu di antaranya; gergaji, pahat, cukil, palu, kuas, amplas, dan beberapa mesin seperti; mesin bubut, mesin pemotong kayu, dsb. Produk Kerajinan Kayu Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan kayu yang selalu menjadi andalan Indonesia di setiap event pameran a. bingkai foto ukir, b. vas bubut dan ukir, c. aneka rumah adat dan kendaraan, dan d. miniatur kendaraan. Proses Pembuatan Kerajinan Kayu Teknik yang dapat dilakukan dalam pembuatan kerajinan dari kayu diantaranya adalah teknik ukir, teknik bubut, teknik potong sambung, teknik bor, dan beberapa teknik lainnya. Dari sekian teknik tentunya yang paling sulit adalah teknik ukir, karena mengukir tidak sembarang orang bisa, diperlukan keterampilan yang baik agar hasilnya juga berkualitas dan tidak boros bahan dasar. Cetak/gambar huruf, motif, atau ornamen yang akan dibuat di atas kayu. Kayu yang dicetak dipotong dengan gergaji scroll. Potongan huruf, motif, atau ornamen diberi warna dengan cat kayu glosi mengkilap atau dof tidak mengkilap. Susun huruf atau ornamen membentuk pajangan papan nama atau karya lainnya sesuai dengan keinginan. Beri lubang dan gantungan tali atau fungsi pajang lainnya. Ragam Hias dalam Produk Kerajinan Kayu Indonesia memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia. Berbagai ragam hias produk kerajinan kayu di Indonesia meliputi Ragam hias Toraja Sulawesi Selatan, masing-masing memiliki nama dan makna simbolis, jika diartikan semua melambangkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan warga Toraja yang harus mematuhi larangan adat dan mencintai alam tempat tinggal. Ragam hias Jepara Jawa Tengah, arah gerak garis ukiran yang pasti, mencerminkan adanya keteraturan, kepastian yang sejalan dengan landasan pola berpikir yang tumbuh didalam masyarakatnya yang mentaati ajaran-ajaran agama. Ragam hias Padang Sumatera Barat, ungkapan pepatah Minangkabau “alam takambang jadi guru”, bahwa alam memiliki makna yang mendalam dengan segala bentuk, sifat, serta segala yang terjadi di dalamnya, merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pedoman, ajaran, dan guru. Ragam hias Papua, Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya yang selalu berjuang dalam kehidupan yang akan membawanya ke alam kematian. Kerajinan Keras dari Bambu Tanaman bambu sejak dahulu telah dibudidayakan di Indonesia, India, dan Bangladesh. Istilah lain untuk bambu adalah buluh, aur, atau eru. Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar spesies bambu di dunia, 125 spesies asli tumbuh di Indonesia. Bahan Pembuatan Kerajinan Bambu Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah bambu batangan atau pun yang sudah disayat, dan sebagainya. Adapun beberapa jenis tanaman bambu yang dapat dijadikan produk kerajinan adalah; bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya. Alat Pembuatan Kerajinan Bambu Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah parang, palu, gergaji, pisau raut, tang, tatah, meteran, kuas, bor, dsb. Produk Kerajinan Bambu Produk kerajinan dari bahan bambu sudah banyak dibuat orang sejak dahulu kala. Keberadaaan sumber daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan dari bahan bambu menduduki nilai jual yang relatif rendah, kecuali produk-produk berkualitas tinggi seperti interior rumah. Beberapa contoh dari kerajinan bambu, meliputi sandal dari bambu, aneka alat rumah tangga, kap lampu, dan ranjang/tempat tidur dari bambu. Proses Pembuatan Kerajinan Bambu Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak terlalu sulit. Kenali bambu dengan baik, agar ketika dibuat kerajinan, bambu tidak mudah pecah. Adapun cara memilih bambu yang baik untuk digunakan adalah sebagai berikut. Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas. Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari. Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk kerajinan apa saja. Di bawah ini merupakan proses pembuatan kerajinan bambu untuk dibuat menjadi kopyah. Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang. Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang. Potong kopiah persegi panjang, disambungkan satu sama lainnya. Buat potongan oval untuk tutup. Sambung dengan lem. beri hiasan pinggir. Kopyah dapat dipadukan dengan berbagai warna. Di dalamnya bisa dimasukkan kopyah hitam dari kain agar lebih nyaman. Kerajinan Rotan Rotan atau rattan adalah sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropis. Indonesia merupakan salah satu penghasil rotan terbesar di dunia karena hampir 30 % rotan mentah di dunia dihasilkan oleh Indonesia. Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian, yakni rotan kupasan/ kulit luar pell sebagai pengikat atau bahan anyaman, rotan batang yang langsung dipoles, dan rotan isi yang biasa disebut dengan fi trit/petrik. Selain rotan, bahan lain yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan bahan keras rotan adalah miyak tanah atau belerang untuk pemasakan, pelitur dan cat warna. Alat Pembuatan Kerajinan Rotan Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan meliputi gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor, amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dsb. Produk Kerajinan Rotan Berbagai kerajinan rotan yang umumnya dibuat umumnya adalah alat-alat perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, tutup lampu, tutup makanan, tempat payung, almari, dan tempat tidur. Namun, beberapa pengrajin juga membuat mainan seperti kuda-kudaan bahkan boks ayunan tempat tidur bayi. Contoh produk rotan lainnya adalah hiasan gerobak becak, aneka tas Kalimantan, dan tas rotan masa kini. Proses Kerajinan Rotan Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan pengawetan dan terlindung dari jamur blue stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat peel kupasan, polis, dan fi trit. Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara lain Pembuatan kerangka, untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan diameter besar. Dimana dalam proses pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan model desainnya. Penganyaman, proses ini bertujuan untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan. Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tersebut dengan menggunakan kuas. Proses finishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk. Di mana dalam prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipelitur. Kerajinan Bahan Keras Buatan Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kaleng, kaca, logam, dan sebagainya. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa lukis ataupun dipotong dan dirakit, dicor dan teknik lainnya. Kerajinan Kaca Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis. Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang sering digunakan adalah dekoratif, karena lukisan dibuat dengan banyak elemen hiasan pada setiap ornamen yang digunakan. Dilihat dari pewarnaan yang sering digunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan. Sehingga jika digunakan sebagai penghias ruangan nampak tembus pandang. Bahan Pembuatan Lukisan Kaca Bahan yang diperlukan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca, cat, dan tiner. Alat Pembuatan Lukis Kaca Dalam pembuatan produk kerajinan lukis kaca diperlukan alat utama yaitu pena khusus yang berfungsi untuk mengeluarkan tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca. Selain itu, alat pembuatan lukisan kaca yang lainnya meliputi kertas rancangan, pisau kertas, pena kaca, kuas, meja, lap. Produk Kerajinan Lukis Kaca Kerajinan lukis kaca tidak hanya dibuat pada kaca dengan bentuk datar saja melainkan juga dalam bentuk cembung atau cekung. Banyak pula yang dilukis di permukaan gelas, piring atau botol. Dengan menggunakan teknik yang berbeda, hasilnya pun unik dan berbeda. Proses pembuatan kerajinan lukis kaca Di bawah ini ditampilkan proses pembuatan kerajinan lukis kaca. Tema yang diambil adalah wayang. Tahap-tahapnya sebagai berikut Kerajinan Logam Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Kamu perlu untuk mengetahuinya. Namun berbagai logam ini harus diolah terlebih dahulu, dan sebagian logam akan dicampurkan satu dengan lainnya untuk membuat logam buatan jenis baru yang memiliki berbagai keunggulan tertentu. Bahan Pembuatan Kerajinan Logam Bahan utama pembuatan kerajinan logam besi, aluminium, perunggu, perak, emas, dan timah, biasanya berupa lembaran atau batangan, dan cat warna untuk logam yang tahan lama. Alat Pembuatan Kerajinan Logam Alat pembuatan kerajinan logam di antaranya gunting, seng, cetakan, dan kuas. Contoh Produk Kerajinan Logam Produk kerajinan logam yang dihasilkan para perajin dibuat dengan cara-cara tradisional. Berbagai produk kerajinan logam yang dibuat biasanya sebagai asesoris, hiasan interior, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Produk dari logam awalnya hanya menonjolkan warna aslinya namun ada juga yang diberi cat agar terlihat lebih berbeda. Beberapa contoh produk kerajinan logam lainnya meliputi bros, hiasan gajah, teko, dan cangkir. Proses Pembuatan Kerajinan Logam Pembuatan kerajinan logam yang dilakukan dengan cara tradisional adalah dengan membentuknya dengan tangan dan bantuan alat sederhana. Di bawah ini disajikan pembuatan kaleng wadah kerupuk yang dibuat dengan desain sederhana dan sudah sejak lama desain tidak berubah namun menjadi unik dan masih banyak dicari orang karena klasiknya. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras Kemasan produk adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Selain itu, kemasan juga dapat dibuat untuk mempercantik sekaligus memberikan citra branding yang lebih baik terhadap produk, sehingga konsumen lebih percaya terhadap kualitas produk. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Prakarya SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jenis-jenis kayu beserta karakteristik dan manfaatnya – Alam selalu memiliki sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia. Sumber daya alam di setiap negara pasti memiliki perbedaan karena tiap sumber daya beradaptasi dari iklim yang ada. Sumber daya yang ada di Indonesia itu sangat banyak, mulai dari flora, fauna, hutan, laut, tambang, dan lain-lain. Terutama sumber daya di dalam hutan. Hutan memiliki pepohonan yang sangat banyak dan beragam. Pohon-pohon tersebut tentunya dapat dijadikan sebagai kayu untuk kebutuhan manusia. Untuk mendapatkan kayu dari pohon juga tidak bisa asal tebang. Penebang pohon harus memilih pohon yang tua untuk ditebang dan diambil kayunya. Lalu kayu-kayu tersebut dapat dijadikan sebagai kebutuhan manusia seperti perabotan rumah dan lain-lain. Setiap kayu memiliki karakternya masing-masing. Untuk membuat kayu menjadi suatu benda bermanfaat tentunya harus dilihat dulu dari karakteristiknya. Jika karakteristiknya cocok maka dapat dijadikan benda yang kita mau. Buku ini disusun dengan harapan dapat menjadi pendorong bagi berkembangnya struktur kayu, tidak hanya untuk bangunan bertingkat rendah, tetapi juga untuk bangunan bertingkat menengah. Berikut adalah beberapa jenis-jenis kayu, karakteristik, dan manfaat dari kayu tersebut. Jenis-Jenis Kayu1. Kayu Jati2. Kayu Sungkai3. Kayu Mahoni4. Kayu Trembesi5. Kayu Mindi6. Kayu Pinus7. Kayu Meranti8. Kayu Cendana9. Kayu MerbauKategori Ilmu Berkaitan Usaha / BisnisArtikel Tumbuhan 1. Kayu Jati Kayu jati merupakan kayu yang sudah dikenal oleh banyak orang. Kayu ini memiliki istilah lain dalam bahasa Inggris yaitu, Tectona Grandis. Kayu jati banyak ditemukan di kawasan pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Meski pohon kayu jati ada di Kalimantan dan Sumatra, namun mereka tidak dapat tumbuh secara maksimal karena tanahnya tidak mendukung. Kandungan tanah pada kedua pulau tersebut memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Kayu jati ini sangat diandalkan dalam industri mebel. Kayu ini bisa dibilang kayu yang premium untuk pembuatan perabotan rumah. Untuk dijadikan sebagai bahan membuat mebel, diperlukan kayu jati yang usianya sudah mencapai puluhan tahun. Faktor usia ini yang menjadikan harga dari kayu jati menjadi lebih mahal daripada kayu lainnya. Kayu jati awet digunakan dalam jangka waktu yang lama dibanding kayu lain, karena kayu ini memiliki minyak alami di dalam kayu dalam jumlah banyak. Meski kayu ini begitu hebat, kayu ini tidak cocok jika dicat dengan menggunakan warna-warna cerah. Ketika hal tersebut dilakukan maka akan timbul minyak alami yang meninggalkan noda warna kekuningan di perabotan rumah. Kayu jati ini sangat cocok dijadikan sebagai furnitur. Hal yang diperhatikan hanya dengan cat akhir yang tidak boleh menggunakan warna terang. Biasanya orang yang memiliki furnitur dari kayu jati tidak akan macam-macam mengubah warna kayu. Kebanyakan menggunakan warna natural, warna ini akan menimbulkan kesan guratan-guratan kayu yang alami dan memiliki nilai estetika. Kayu jati ini memiliki beberapa kelebihan-kelebihan seperti Kuat dan tahan lama; Tahan dalam berbagai cuaca; Memiliki serat yang bagus; Tidak mudah menyusut; Tidak mudah berjamur. Ada juga beberapa kekurangan yang dimiliki pada kayu jati seperti Harga yang mahal; Tidak bisa menggunakan cat akhiran berwarna terang; Memiliki titik tengah kayu dengan ukuran besar. 2. Kayu Sungkai Kayu sungkai ini umumnya berwarna terang, namun pada bagian pinggir kayu memiliki warna yang lebih terang. Kayu ini juga memiliki permukaan yang kesat, kayu ini tidak sehalus kayu jati dan lainnya. Walaupun berusaha untuk diampelas, namun kayu ini tetap terasa kesat. Serat kayu ini memiliki karakter yang kuat dan bagus. Kayu ini cocok untuk pembuatan furnitur dengan warna natural. Jangan gunakan warna solid pada kayu ini jika menginginkan hasil yang maksimal. Gunakan saja kayu lain jika ingin mengganti menjadi warna solid. Kayu sungkai biasanya juga digunakan sebagai furnitur. Kayu ini biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan jendela, pintu, dan juga rangka atap rumah. Kayu ini juga digunakan untuk pembuatan veneer atau lapisan kayu. Pembuatan veneer bertujuan untuk membantu proses akhir pembuatan kayu agar lebih rata dan mendapat hasil yang bagus. Kayu sungkai tidak cocok digunakan sebagai furnitur luar ruangan seperti meja taman, ayunan, dan juga kursi taman. Kayu ini tidak memiliki karakter yang kuat ketika lama terkena sinar matahari dan air hujan. Bahkan dengan serangan hama kayu ini bisa menjadi lunak. Untuk memiliki kayu ini harus diperhatikan hal-hal kecil di sekitar kayu agar kayu dapat bertahan lama. Adapun beberapa kelebihan dari kayu sungkai Serat pada kayu terlihat menonjol, sehingga cocok untuk digunakan sebagai mebel minimalis; Harga kayu ini lebih murah daripada kayu jati dan mahoni; Sangat cocok jika menggunakan warna natural. Ada juga beberapa kekurangan dari kayu sungkai ini Tidak cocok dijadikan furnitur luar ruangan; Tidak cocok digunakan untuk cat akhiran dengan warna solid; Permukaan kayu terasa kesat; Tidak sekuat kayu jati dan mahoni. 3. Kayu Mahoni Kayu mahoni adalah salah satu kayu untuk bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Kayu ini bahkan sering sekali diekspor keluar negeri, khususnya negara-negara di Eropa. Pengrajin mebel di Jepara kebanyakan membuat kayu ini untuk diekspor ke luar negeri. Meski kayu mahoni tidak sekuat kayu jati, namun kayu mahoni memiliki serat yang lebih halus. Kayu ini lebih lunak dan mudah dibentuk serta diukir. Selain itu, kayu ini memiliki pori-pori yang halus, sehingga produk yang dihasilkan juga ikut halus. Warna kayu ini sedikit kemerah-merahan pada bagian dalam, serta warna coklat tua pada bagian luar. Diameter pada kayu mahoni dan kayu jati hampir sama, namun kayu mahoni memiliki harga yang lebih murah, namun tidak pada prosesnya. Hal tersebut memiliki banyak penyebabnya. Pertama, jika ingin menggunakan kayu mahoni sebagai bahan baku pembuatan furnitur maka harus memilih kayu yang berdiameter di atas 30 cm. Lalu, kayu ini mudah sekali menyusut dan dapat terserang hama. Kedua, kayu ini tidak sekeras kayu jati. Hal tersebut yang membuatnya rentan terserang hama. Sebelum di olah, kayu mahoni biasanya akan direndam dalam cairan anti hama agar lebih tahan lama. Namun, ada juga pengrajin yang merebus kayu ini terlebih dahulu sampai benar-benar tidak ada hamanya. Proses ini memengaruhi biaya akhir. Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki kayu mahoni ini Harga yang lebih murah daripada kayu jati; Dapat membuat cat akhiran menjadi warna solid karena kandungan minyak alami pada kayu mahoni hanya sedikit; Kayu ini memiliki karakter yang ringan. Ada juga kekurangan yang dimiliki kayu mahoni seperti Seratnya bagus, namun tidak sekuat kayu jati; Mudah diserang hama jika tidak dilapisi cairan anti hama. 4. Kayu Trembesi Kayu trembesi ini seratnya memiliki guratan yang bagus seperti milik kayu jati. Ada kesan elegan yang ditimbulkan dari guratannya itu. Ketika masih berupa pohon kayu ini sangat kuat terhadap cuaca ekstrem. Namun tidak lagi setelah ia diubah menjadi kayu. Kayu trembesi tidak kuat berada pada cuaca ekstrem lagi. Kayu tersebut lebih cocok digunakan sebagai produk dalam ruangan yang tidak ada sambungan konstruksi dan desain-desain padat. Kayu ini juga biasanya digunakan sebagai tempat peneduh di jalan. Walaupun kayu ini tidak tahan dalam cuaca ekstrem tapi tetap bisa digunakan untuk peneduh jalan. Kayu trembesi memiliki pertumbuhan yang cepat daripada pohon lain. Sering dijumpai kayu-kayu trembesi dalam bentuk besar. Kayu ini digunakan untuk furnitur yang pembuatannya mendukung kekuatan dari produk itu sendiri seperti pembuatan meja solid. Adapun beberapa kelebihan pada kayu trembesi seperti Guratan serat kayu yang bagus, mirip dengan kayu jati; Cocok digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran besar; Cocok untuk membuat patung besar. Ada juga beberapa kekurangan pada kayu trembesi seperti Kayu yang tidak terlalu kuat; Kayu ini mudah diserang hama; Tidak disarankan untuk penggunaan luar ruangan. 5. Kayu Mindi mindi ini juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan mebel di Jepara. Karakternya cukup keras, namun tidak sekeras kayu mahoni dan kayu jati. Kayu ini rentan pecah maka dari itu penggunaannya harus benar-benar dipastikan dalam keadaan kering. Guratan pada serat kayu mindi ini tergolong bagus. Namun, serat kayunya tidak sekuat kayu jati. Jika ingin lebih kuat maka harus dilapisi dengan cairan anti hama agar tidak menjadi rusak karena serangan hama. Kayu ini memiliki banyak permintaan untuk dilakukan veneer. Harganya juga bersaing dengan kayu mahoni. Adapun beberapa kelebihan pada kayu mindi ini seperti Salah satu kayu yang memiliki serat bagus; Cocok untuk pembuatan mebel minimalis dengan warna natural. Lalu ada juga kekurangannya seperti Seratnya tidak terlalu kuat, jadi mudah pecah; Kayu ini mudah sekali untuk melengkung; Mudah terserang hama karena kurang kuat; Tidak cocok digunakan untuk luar ruangan. Buku tersebut memberi petunjuk apa saja alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan sebagai pengrajin kayu. 6. Kayu Pinus Kayu pinus ini salah satu kayu yang juga memiliki serat bagus. Seratnya terlihat menonjol dengan jelas. Kayu ini cocok digunakan untuk bahan baku mebel karena akan terlihat nilai estetikanya dari guratan seratnya. Ketahanan pada kayu ini seperti pada kayu jati yang memiliki minyak alami untuk menghindari dari hama. Terlindung dari hama bukan berarti kayu ini sekuat kayu jati. Kayu ini cukup lunak dan mudah pecah jika digunakan untuk membuat mebel dalam ukuran kecil. Minyak alami pada kayu pinus ini sangat banyak, jadi memerlukan waktu yang cukup lama jika ingin memberi warna akhir yang hasilnya maksimal. Tunggu sampai kayu benar-benar kering. Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki kayu pinus ini Mempunyai guratan serat yang bagus; Tahan hama karena minyak alami yang banyak pada kayu pinus; Harga yang relatif murah. Ada juga beberapa kekurangan pada kayu pinus Serat kayu juga tergolong kurang kuat; Kandungan minyak yang tinggi ini memakan waktu lama jika ingin memberi warna akhir pada kayu ini. 7. Kayu Meranti Kayu meranti ini biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk membuat bangunan. Biasanya material kayu ini dapat menjadi bangunan rumah, kafe, kantor, restoran, dan juga sekolah. Tidak hanya bangunan besar, kayu meranti juga bisa digunakan untuk pembuatan tempat tidur, meja, kursi, dan lain-lain. Kayu ini memberikan kesan yang alami. Kemudahan yang didapat dalam pembuatan kayu ini beragam seperti mudah didesain dengan banyak bentuk, lalu juga mudah jika ingin melakukan perubahan dalam desain bangunan. Kayu ini fleksibel dan tahan terhadap gempa, bahkan kayu ini disebut sebagai kayu anti rayap. Meranti memiliki beberapa karakteristik, mulai dari tekstur kesegaraman ukuran pada sel kayu. Kayu ini memiliki ciri pada batas lingkar tumbuh kayu yang tidak jelas, pembuluh kayunya berbaur, memiliki persebaran tunggal dan ganda radial. Namun ia tidak memiliki lingkaran tahun, sehingga tekstur yang dimilikinya rata. Seratnya ini termasuk serat yang bagus dan tidak mudah pecah. Adapun beberapa kelebihan pada kayu meranti seperti Kayu meranti mudah dikeringkan; Kayu meranti awet dan tahan lama karena anti rayap; Cocok sebagai bahan baku konstruksi bangunan. Ada juga beberapa kekurangan pada kayu meranti Teksturnya kasar dan tidak jelas; Harga kayu meranti cukup mahal. 8. Kayu Cendana Kayu cendana ini memiliki nama latin Santalum Album L. Pohon cendana adalah tumbuh dari Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Malu Tenggara Barat. Pada saat ini pohon cendana sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia meliputi, Bali, Sulawesi, Jawa Timur, Maluku, Sumba, Flores, Rote dan lain-lain. Kayu ini memiliki aroma yang harum. Hal tersebut karena kayu itu memiliki kandungan senyawa santanol pada bagian batang dan akarnya. Kandungan senyawa seperti itu biasanya digunakan untuk bahan baku kosmetik dan farmasi. Kayu cendana tidak hanya digunakan sebagai bahan baku untuk produk ukiran dan mebel. Namun karena wanginya yang khas, kayu ini juga dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, warangka keris, aroma terapi, dan campuran untuk parfum. Bahkan kayu cendana juga bisa dimanfaatkan untuk bahan baku obat herbal yang diolah pada bagian kulit, kayu, dan minyak dari cendana. Adapun beberapa kelebihan pada kayu cendana Memiliki aroma khas yang harum; Dapat dijadikan sebagai bahan baku industri kosmetik dan farmasi; Tersebar ke banyak daerah di Indonesia. Ada juga kekurangan pada kayu cendana Memiliki banyak peminat dan sering dijadikan sebagai bahan baku dupa, sehingga harganya mahal. 9. Kayu Merbau Kayu merbau ini diolah dari pohon merbau. Pohon ini tersebar di beberapa daerah meliputi, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan juga Papua. Pohon merbau ini juga dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 50 meter. Karakter pada kayu ini memiliki warna kuning kecokelatan, coklat kemerahan, dan juga sedikit hitam. Warna-warna pada kayu merbau ini sedikit mirip dengan kayu jati. Hal tersebut bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti dari kayu jati. Kayu ini memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi. Bahkan kayu merbau ini digolongkan dalam kayu yang berat, sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Produksi yang menggunakan bahan kayu merbau meliputi, konstruksi rumah, pembuatan kusen pintu dan jendela, pembuatan tiang, hingga dapat digunakan untuk membuat jembatan. Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh kayu merbau seperti Tingkat kekerasan kayu cukup tinggi; Dapat digunakan untuk membuat berbagai macam kebutuhan; Memiliki harga yang lebih murah daripada kayu jati; Kayu ini tahan rayap dan jamur. Ada juga beberapa kekurangan dari kayu merbau seperti Pengolahan kayu merbau cukup sulit; Kayu merbau akan rusak jika salah dalam hal pengolahan. Nah Grameds, begitulah penjelasan mengenai jenis-jenis kayu beserta karakteristik dan manfaatnya. Kalian bisa memilih jenis-jenis kayu berdasarkan kebutuhan yang kalian inginkan. Ebook ini menjelaskan tentang jenis-jenis kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku rempah-rempah. Jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang ilmu lain selain kayu, kalian bisa membaca buku-buku dari Gramedia. Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku berkualitas yang bisa kamu miliki. Yuk, beli bukunya sekarang juga! ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Mengenal kayu jati solid yang dapat secara langsung karena ketahanan dan keawetannya yang tinggi adalah kayu jati solid. Jenis kayu jati memiliki semacam minyak dan endapan pada sel kayunya. Inilah menyebabkan kayu jati tahan air dan lebih awet tanpa dipernisKayu jati memiliki kualitas yang membuat banyak orang menggunakannya untuk pembuatan mebel. Rumah joglo di jawa menggunakan jenis kayu ini. Kayu jati solid sering digunakan untuk konstruksi jembatan dan bantalan gambarannya saja agar mengenal lebih jauh tentang kayu jati solid, banyak orang mengetahui kayu jati ialah jenis yang cukup kuat dan cocok berbagai keperluan. Tidak sebagai bahan pembuat furniture namun sering digunakan untuk dekorasi interiorCiri & Tekstur Kayu JatiKayu jati solid merupakan jenis kayu yang kedalam golongan kayu keras, kayu memiliki tingkat kekuatan kelas II dan tingkat Keawetan Kelas I – II. Warna teras yang memiliki kayu jati yaitu berwarna coklat muda, coklat tua hingga coklat warna dan kehalusan tekstur yang punya kayu jati yang sangat mewah, meskipun kuat dan awet tetapi mudah di olah dan dikerjakan. Jenis kayu jati solid menjadi pilihan utama untuk penggunaan sebagai bahan baku kontruksi, furniture dan keperluanKarakteristik kayu jati memiliki popularitas tinggi, maka yang terlintas adalah kualitas, kekuatan dan daya tarik warna serta motif seratnya. Kayu jati bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti kusen pintu, jendela, papan tangga, lantai kayu hingga furniture dan kerajinan HalusTergolong Kayu Yang KuatTingkat Keawetan Kelas ITahan terhadap serangan rayap dan jamurTidak membusukTidak mudah melengkung Dan MengkerutMemiliki Corak dan Warnanya KhasKelebihan Kayu Jati Solid1. Tahan Cuaca, Rayap Dan AsamKayu jati solid tipe yang keras dan awet mesk sering terkena cuaca panas maupun hujan. Teksturnya padat dan pori – pori kecil membuatnya jadi tahan terhadap rayap, asam maupun pembusukan. Karena kayu jati solid memiliki kandungan minyak alami dan serat kayunya yang Mudah MerawatKayu jati tidak butuh perawatan ekstra dibiarkan dalam ruangan terbuka. Hal ini karena sifatnya yang tahan hujan dan terik matahari. Semakin lama perlahan warna kayu jati berubah menjadi abu – abu keperakan yang indah sehingga tidak perlu perawatan yang Warna Cantik NaturalKayu jati memiliki keunikan dan tekstur yang rapat dan bervariasi, tampilan warna yang menarik terlihat kayu baru dipotong. Kecantikan yang alami lebih mudah untuk desain, penataan dan pemodelan. taak butuh finishing yang ribet, cukup, diamplas dan dicat glossy sudah kerenKekurangan Kayu Jati Solid1. Harga MahalKayu jati solid yang memiliki kualitas baik, tak heran bila harga yang ditawarkan cukup mahal. harga biasanya bergantung pada panjang, lebar dan ketebalan kayu jati tersedia. kayu jati solid untuk dekorasi interior terbilang harga lantai kayu murah2. LangkaJati termasuk kayu jati yang peminat banyak sehingga ketersedia di indonesia mulai sulit, berbeda kayu lain pada umumnya lebih cepat tumbuh sedangkan kayu jati lambat tumbuh dan lama dipanen sehingga kayu jati terbatas dan butuh usaha yang ekstra untuk mencari Kayu JatiManfaat kayu jati solid membuat permintaan jenis kayu semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penggunaanya sangat beragam kebutuhan industri hingga komersil dari kayu jati sangat berpengaruh dalam kehidupan jati sebagai bahan baku pembuatan kapal milik VOC yang dimana kapal tersebut mampu berlayar di perairan samudra pada abad ke 17, kayu jati mulai berkembang pemanfaatannya sebagai bahan baku pembuatan kapal, tetapi jenis kayu berkembang untuk pembuatan konstruksi jembatan, bantalan rel kereta api, pembuatan tiang, dinding, anak tangga hingga lantai produsen kayu mulai jenis kayu memiliki warna yang sangat ciri khas yaitu coklat muda dan coklat tua dari warna & kualitas kayu jati memenuhi standar untuk pembuatan barang perabotan hunian atau & mejaJendela, kusen dan pintuRak peyimpanan atau lemari
ciri bahan keras kayu jati